BAB III
SYSTEM DAN JARINGAN TERPADU
9. Umum.
System dan Jaringan Terpadu dibidang usaha Agro, diperuntukan bagi siapa saja yang terlibat dalam usaha agro, baik langsung maupun tidak langsung.
Maksud dan tujuan, dibuat dan dibentuknya System dan Jaringan tersebut adalah untuk memberi rasa aman, nyaman bagi semua pihak terkait dalam bekerja dan berusaha, mereka berada dalam satu payung yang menaungi dan melindungi setiap aktifitas maupun kegiatannya sesuai dengan fungsi / profesinya masing-masing. Disamping itu, adalah untuk memberikan kemudahan bagi setiap anggota yang masuk dalam system dan jaringan terpadu dalam berhubungan, berkoordinasi, berkomunikasi antar anggota dalam hal mereka mendapatkan info dan data yang dibutuhkan untuk optimalisasi dan maksimalisasi dari fungsi / tugasnya masing-masing.
SYSTEM DAN JARINGAN TERPADU
9. Umum.
System dan Jaringan Terpadu dibidang usaha Agro, diperuntukan bagi siapa saja yang terlibat dalam usaha agro, baik langsung maupun tidak langsung.
Maksud dan tujuan, dibuat dan dibentuknya System dan Jaringan tersebut adalah untuk memberi rasa aman, nyaman bagi semua pihak terkait dalam bekerja dan berusaha, mereka berada dalam satu payung yang menaungi dan melindungi setiap aktifitas maupun kegiatannya sesuai dengan fungsi / profesinya masing-masing. Disamping itu, adalah untuk memberikan kemudahan bagi setiap anggota yang masuk dalam system dan jaringan terpadu dalam berhubungan, berkoordinasi, berkomunikasi antar anggota dalam hal mereka mendapatkan info dan data yang dibutuhkan untuk optimalisasi dan maksimalisasi dari fungsi / tugasnya masing-masing.
System dan Jaringan terpadu tersebut memberi arahan, petunjuk, membina serta membimbing para pelaku usaha agro dalam hal mereka berusaha dan bekerja. System dan Jaringan terpadu, melakukan penataan, pembinaan dan bimbingan mulai dari sektor Hulu (Produsen), sektor Hilir (Pemasaran dan Perdagangan) serta sektor Penunjang (Transportasi, Distribusi, dll) dengan melakukan pemetaan wilayah /mapping area yang tujuannya adalah untuk menentukan titik-titik koordinat dari pada usaha yang ada agar tercapai effektifitas dari pada distribusi dan mobilisasi dari produk barang / jasa yang dihasilkan, serta effisiensi dari sisi biaya produksi dan operasional sehingga mempunyai daya saing dan mutu yang kuat dan baik tentunya juga memberi rasa aman dan nyaman bagi semua pihak terkait.
Dengan adanya penataan, pembinaan, bimbingan dari sektor-sektor yang ada tentunya akan lebih effektif dan effisiensi bagi setiap anggota dalam melakukan kegiatan usahanya, adanya suatu standarisasi baik dari sisi pelayanan maupun kualitas dari pada barang / jasa yang dihasilkan oleh setiap pelaku usaha. Bagi para pelaku usaha yang ingin masuk dan bergabung dalam system dan jaringan terpadu terbuka bagi siapa saja tanpa adanya pungutan biaya dalam bentuk apapun, serta dengan syarat yang sangat mudah yaitu mau dan siap untuk menjadi anggota system dan jaringan terpadu, dengan system dan mekanisme yang ada.
a. Smart Strategy. System dan Jaringan terpadu tidak hanya sebatas melakukan penataan, pembinaan dan bimbingan saja tetapi juga kepada para pelaku usaha sesuai dengan profesi / funginya diberikan arahan dalam hal Strategy berusaha / berbisnis .
Strategy usaha / berbisnis dimaksud adalah : “ SMART “ Strategy
S : Solution
M : Marketable
A : Accountable
R : Reputation
T : Trusted
Smart Strategy adalah Strategy berusaha, beralih dan berubah dari system lama / konvensinal ke system baru dengan tidak merubah profesi / fungsi yang sudah ada, tetapi lebih kepada : “ Optimalisasi dan Maksimalisasi “ Sumber Daya dan Cara/Pola.
Ada 3 hal yang dibutuhkan dalam menjalankan konsep Smart Startegy supaya memberi hasil yang maksimal bagi setiap pelaku usaha : 1. Fokus 2. Berbeda 3. Slogan / Motto Yang Baik.
Dalam Smart Strategy secara penerapannya ada 4 hal yang dilakukan ,beralih dari system lama ke system baru : (Menghilangkan, Mengurangi, Menciptakan, Menimbulkan/Menumbuhkan = 4 M).
b. Managemen Strategy. Sejalan dengan penerapan system dan jaringan terpadu “Smart” Strategy, dalam hal pengelolaan / management systemnya juga dilakukan dengan satu Konsep : “ Kiss “ Management.
K : Komunikasi dan Koordinasi
I : Integrasi
S : Simplifikasi
S : Sinkronisasi.
Kiss Management, adalah satu konsep dalam management / pengelolaan usaha yang terpadu yaitu : system management yang ter – Komunikasi dan Koordinasi secara Terpadu, Mudah dan saling ber Hubungan .
Dengan adanya Smart Strategy dan Kiss Management tersebut diatas, System dan Jaringan Terpadu akan semakin solid dan mapan dalam penerapan dan perkembangan kedepan, karena system dan jaringan terpadu tersebut tidak bergantung kepada orang perorang, tetapi lebih kepada adanya suatu tim, system dan cara. Dalam System dan Jaringan Terpadu; tidak mengenal istilah bahwa satu fungsi / profesi merasa lebih baik / hebat / kuat dari yang lainnya, tetapi dalam system dan jaringan terpadu lebih mengedepankan partner ship / kerjasama secara tim (Tim Work), semua fungsi mempunyai kekuatan dan kekurangan masing-masing, sehingga dengan adanya system dan jaringan terpadu tersebut diharapkan semua kekuatan terhimpun menjadi satu sehingga menjadi kelebihan bersama, sedangkan kekurangan akan saling menutupi antara pihak / fungsi yang satu dan yang lainnya sehingga hal tersebut akan menjadi pertahanan yang kuat dalam menghadapi setiap turun-naiknya dalam berusaha, atau dalam menghadapi situasi dan kondisi yang tidak menentu dikarenakan adanya faktor luar (diluar kontrol system dan jaringan terpadu) yang mempengaruhi para pelaku dalam berusaha, terutama menghadapai Era Globalisasi / Pasar bebas secara penuh tahun 2015.
Kiss Management, membentuk dan membina para pelaku usaha agar bisa bekerjasama secara tim dengan baik dan benar, effektif dan effisien sehingga akan menunjang dalam penerapan dan pelaksanaan dari pada Strategy usaha / Bussines Strategy.
Kunci utama dari pada Smart Startegy dan Kiss Management terdapat dalam point 1 (pertama) : Solusi, Komunikasi dan Koordinasi. Disamping yang sudah disampaikan seperti tersebut diatas, dalam penerapan dan pelaksanaan dari pada System dan Jaringan Terpadu juga yang tak kalah penting yang menjadi perhatian dari system dan jaringan terpadu tersebut adalah masalah Kultur/Budaya dan Adat Istiadat dari satu wilayah/ daerah dimana system dan jaringan terpadu diterapkan.
Hal tersebut sangat erat kaitannya dengan kebiasaan, tata krama, tata susila, dari suatu wilayah / daerah serta bahasa ( system dan tata cara ber - komunikasi ). System dan Jaringan terpadu dengan Smart Strategy dan Kiss Management nya dapat dijadikan suatu Standarisasi dari segala usaha pada umumnya, termasuk usaha dibidang Agro.
Karena System dan Jaringan Terpadu tersebut diatas tidak tergantung kepada produk – barang/jasa yang dihasilkan, tetapi lebih kepada; bussines Strategy/Strategy bisnis, bussines model/model bisnis dan cara.
System lama/konvensional masih bergantung kepada produk – barang/jasa sebagai produk unggulan dalam berusaha/berbisnis dan dianggap Penting, tetapi padahal belum tentu perlu saat ini .
System dan jaringan terpadu dengan Strategy usaha dan Strategy management (Strategy Usaha dan Model Usaha) jauh lebih Penting dan Sangat Perlu dalam usaha dengan system baru, baik sekarang maupun kedepannya, terutama dalam menghadapai persaingan yang semakin ketat dan cepatnya perubahan keinginan (Life Style) pengguna produk baik berupa barang maupun jasa.
Yang tak kalah penting untuk dipertimbangkan kedepannya adalah dilakukan perubahan dari system dan Strategy Produksi ke Distribusi, Pemasaran dan Perdagangan. Dikarenkan System dan jaringan terpadu dengan smart Strategy dan Kiss Management nya akan selalu mengikuti perkembangan/perubahan yang terjadi dari pada Life Style/Gaya Hidup, Trend yang terdapat/terjadi terhadap konsumen/customer.
System dan jaringan terpadu tersebut dengan Smart Strategy dan Kiss Managementnya diatas lebih kepada Melihat Gambar Besar Kedepannya dari pada angka/nominal/ jumlah dari pada keuntungan semata.
System dan Jaringan Terpadu selalu melihat bisnis dalam jangka waktu panjang, 5 tahun atau 10 tahun kedepan.
System dan Jaringan Terpadu disamping menata, membina dan membimbing para pelaku usaha agar bisa dan mampu berusaha secara baik dan benar, akan tetapi juga mengajak dan mendorong para pelaku usaha/pemilik usaha untuk mau dan siap menyisihkan sebagian dari keuntungan yang diperoleh untuk diberikan sebagai bagian dari sosial kemasyarakatan, sebagai bentuk dan perwujudan rasa “ Kebersamaan dan Kepedulian “ terhadap lingkungan dan masyarakat sekitarnya.
Permasalahan dan sekaligus kendala yang dihadapi pada saat menerapkan smart Strategy adalah antara lain : pola pikir, sumber daya, motivasi, birokrasi organisasi.
Dalam usaha Agro Bisnis pada khususnya, hal tersebut diatas saat ini yang menjadi Tantangan untuk dilakukan Perbaikan dan Pembenahan, agar usaha dibidang Agro menjadi suatu usaha yang menjanjikan dan memberikan peluang yang sangat baik bagi setiap orang / pelaku, baik pelaku yang sudah lama, pelaku baru maupun pelaku yang sama sekali baru mau berusaha di bidang Agro.
10. Permasalahan dan Kendala Dalam usaha Agro Bisnis.
Permasalahan dan Kendala yang saat ini sangat dirasakan oleh para pelaku usaha dibidang Agro Bisnis adalah : Keterbatasan sumber daya, keterbatasan dalam bidang pemasaran dan perdagangan dan tidak adanya system/cara dalam berusaha yang baik dan benar, dikarenakan terlalu lama berada dalam system/cara konvensional/lama.
Hal tersebut tidak berbeda jauh dengan permasalahan dan kendala dalam menerapkan system Smart Strategy : Pola Pikir, Sumber Daya, Motivasi dan Birokrasi Organisasi.
a. Pola Pikir.
Pola pikir dari pada pelaku yang sudah lama berusaha dibidang agro sudah terbentuk sedemikian rupa, yaitu berusaha secara konvensional/system lama dimana pola dan caranya masih sama, dan cendrung sifatnya hanya ikut-ikutan saja, dan termasuk juga dengan pelaku yang masih baru kebanyakan dari mereka hanyalah mengikuti apa yang sudah ada tanpa ada sedikitpun berusaha untuk melakukan perubahan (kurang kreatif, tidak inovatif, cendrung tidak mempunyai inisiatif), ditambah tidak adanya suatu system dan jaringan yang memayungi dan melindungi mereka dalam berusaha.
Kedepan, agar usaha dibidang Agro bisa lebih maju dan berkembang usaha dan berbisnis secara system lama / konvensional sudah harus ditinggalkan dan diganti dengan system usaha dan berbisnis yang baru, cara-nya adalah Merubah Pola Pikir dari pada para pelakunya.
Perubahan pola pikir dilakukan secara perlahan dan jangan ada kesan memaksa kehendak, dan lebih kepada system pendekatan serta memberi pemahaman dan pengertian mengenai system usaha dan berbisnis yang baru dengan membandingkannya dengan usaha dan berbisnis system lama/konvensional.
Mekanisme yang dilakukan adalah secara Fungsional dan Emosional, terutama hubungan secara emosional akan lebih membuat tingkat keberhasilan dalam melakukan perubahan Pola Pikir dapat diterima dengan baik oleh para pelaku usaha , pekerja sekaligus para pihak terkait lainnya.
Hubungan fungsional dapat saja berubah menjadi hubungan emosional, begitu juga sebaliknya hubungan emosional dapat juga berubah menjadi hubungan fungsional, hal tersebut dapat terjadi dikarenakan situasi dan kondisi yang ada.
Perubahan pola pikir sangat penting dan perlu dilakukan agar usaha dibidang Agro lebih maju dan berkembang .
b. Sumber Daya.
Sumber daya juga salah satu yang sangat terasa permasalahan dan kendala nya dalam usaha dibidang Agro, apakah dari sisi Sumber Daya Manusianya, sarana dan prasarananya maupun dari sisi permodalan.
Belakang ini dari sisi lahan semakin mengkhawatirkan keadaan dan kondisinya, pertama : banyak lahan yang kritis dan tidak subur lagi, kedua : banyak lahan yang sudah beralih fungsi .
Untuk mengatasi permasalahan dan kendala tersebut diatas perlu adanya suatu terobosan dan solusi yang inovatif. Perlu adanya pemahaman dan kesadaran dari semua pelaku maupun para pihak terkait lainnya, bahwa solusi dan inovasi yang perlu dan segera dilakukan adalah dari mereka buat mereka sendiri (dari rakyat untuk rakyat). Hal tersebut sangat berkaitan erat dengan perubahan pola pikir dari masing-masing pelaku maupun masing-masing pihak terkait lainnya. Pola pikir yang menyatakan mereka adalah satu kesatuan dan bukan terpisah-pisah antara satu dan lainnya, mulai dari sektor hulu, sektor hilir maupun sektor penunjang lainnya.
Apabila konsep system dan jaringan terpadu diterapkan, permasalahan dan kendala dari sisi Sumber Daya akan dapat diatasi secara perlahan-lahan karena adanya suatu kesadaran bersama bagi semua pelaku dan pihak terkait yang ada. Mekanisme yang dilakukan adalah secara Swa (Swa Kelola, Swa Karya, Swa Daya, Swa Usaha, dll. nya) dan adanya pemahaman antar anggota yang ada dalam system dan jaringan terpadu untuk melakukan system sudsidi langsung, subsidi silang, silang usaha dan lainnya dengan satu konsep “ Financial Engineering “.
Oleh karena itu bagi badan usaha yang akan menerapkan konsep “Smart” Strategy, disarankan untuk melakukan hubungan kerjasama dengan Pihak Perbankan, Asuransi/Sponsor, untuk lebih mengoptimalisasi dan maksimalisasi dari pada hasil dan tujuan.
Permasalahan dan kendala dari sisi Sumber Daya akan dapat diatasi secara perlahan-lahan apabila solusi dan inovasinya dilakukan secara bersama-sama dari pada anggota dan terasa sangat ringan serta akan timbul hubungan erat baik secara fungsional maupun secara emosional.
System dan jaringan terpadu dengan smart Strategy maupun kiss managementnya mendorong untuk melakukan “ Optimalisasi dan Maksimalisasi “ fungsi/profesi, sumber daya dan lain-lainnya tanpa merubah fungsi / profesi dari para pelaku dan menjaga agar tidak timbul duplikasi atau tumbang tindih antara fungsi yang satu dan lainnya, tetapi lebih kepada memperkuat dan saling mengisi atas kekurangan yang ada dimasing-masing pelaku / pihak.
Peran pihak Ke III yang ada diluar system dan jaringan terpadu tetap diperlukan dalam rangka mengatasi permasalahan dan kendala dari pada sumber daya, tetapi lebih bersifat kepada subsitusi dan bukan sebagai alternatif.
c. Motivasi.
Motivasi dari setiap pelaku dan pihak terkait lainnya untuk siap dan mau merubah cara/system berusaha dan berbisnis dari system lama/konvensional kepada system baru sangatlah diperlukan.
Permasalahan dan kendala dari sisi motivasi, tidak berbeda jauh dari pada permasalahan dan kendala dari sisi pola pikir, karena para pelaku/pihak terkait yang ada sudah terlalu lama berada dalam system yang lama.
Dalam mendorong dan memberi motivasi kepada setiap pelaku/pihak terkait perlu adanya suatu pemahaman yang lebih dan mendalam terhadap apa yang sudah terjadi dan berkembang dalam diri masing-masing pelaku/pihak terkait yang ada, tidak hanya semata-mata melakukan perubahan saja, tetapi lebih kepada memberikan pemahaman dan semangat untuk mau dan siap berubah dari system lama/konvensional masuk kedalam system yang baru sebagai suatu solusi dan inovasi dalam berusaha dan berbisnis yang baik dan benar, dengan demikian mereka siap dan kuat bersaing dengan pihak lain yang ada diluar system dan jaringan terpadu.
Mekanisme yang dilakukan adalah secara fungsional dan emosional.
Dilakukan pendekatan secara fungsional maupun emosional sehingga akan timbul rasa kepercayaan dan keyakinan diri dari masing-masing pelaku/pihak terkait bahwa perubahan tersebut perlu dan harus dilakukan, untuk itu diperlukan dan dibutuhkan suatu Motivasi lebih dari masing-masing pelaku/pihak.
d. Birokrasi Organisasi.
Birokrasi organisasi juga menjadi suatu permasalahan dan kendala apabila melakukan perubahan dalam berusaha dan berbisnis dari system lama/konvensional kepada system yang baru.
Biasanya akan timbul pro dan kontra, karena ada beberapa pihak sudah merasa nyaman dalam system yang lama, dan mereka takut dan tidak mau berubah.
Untuk mengatasi permasalahan dan kendala dari sisi Birokrasi Organisasi, dalam penerapan dan pelaksanaan perubahan yang akan dilakukan diperlukan adanya suatu sosialisasi yang dilakukan jauh hari dan kontinyu, serta penjelasan-penjelasan kenapa perlu diadakannya suatu perubahan dalam berusaha dan berbisnis, berikan data dan fakta yang logis dan jelas serta transparan termasuk analisys baik secara financial maupun non financialnya.
Sehingga alasan untuk melakukan perubahan dapat diterima semua pihak dan pihak terkait yang ada tanpa timbulnya masalah pro dan kontra diantara mereka.
Untuk memudahkan dalam mengatasi permasalahan dan kendala-kendala tersebut diatas, salah satu data dan informasi yang dibutuhkan adalah seperti dibawah ini.
e. Data dan Informasi yang dibutuhkan.
Data dan informasi yang dibutuhkan dari berbagai sektor, untuk perubahan Strategy usaha dan model usaha dibidang agro bisnis adalah:
1) Sektor Hilir.
a) Keinginan, kebutuhan dari pada customer.
b) Klasifikasi dari pada customer.
c) Jumlah customer.
d) system dan mekanisme yang sedang berjalan.
e) Pemetaan dan data-data wilayah.
f) Permasalahan dan kendala yang dihadapi.
2) Sektor Hulu.
a) Keinginan, kebutuhan dari pada produsen.
b) Klasifikasi dari pada produsen.
c) Jumlah produsen.
d) System dan mekanisme yang sedang berjalan.
e) Pemetaan dan data-data wilayah.
f) Permasalahan dan kendala yang dihadapi.
3) Sektor Penunjang.
a) Jumlah pelaku sektor penunjang.
b) System dan mekanisme yang sedang berjalan.
c) Klasifikasi dari pada sektor penunjang.
d) Permasalahan dan kendala yang dihadapi.
Baca juga:
- USAHA DAGING UNGGAS BEBEK DAN RESTORAN (Bagian I)
- USAHA DAGING UNGGAS BEBEK DAN RESTORAN (Bagian II)
- USAHA DAGING UNGGAS BEBEK DAN RESTORAN (Bagian III)
- USAHA DAGING UNGGAS BEBEK DAN RESTORAN (Bagian IV)
- USAHA DAGING UNGGAS BEBEK DAN RESTORAN (Bagian V)
Artikel diatas dikirim oleh.
- nama :Dulkanan
- Facebook :Tidak ada
- Website :Tidak ada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar