Keajaiban 'tangan Tuhan' kembali terlihat dalam bencana gempa 9 skala richter yang menimbulkan tsunami setinggi 10 meter di Jepang. Kali ini, seorang nenek berusia 80 tahun, yang sudah dinyatakan tewas akhirnya ditemukan selamat di antara reruntuhan puing setelah sembilan hari.
Seperti dilansir Telegraph.co.uk, Minggu 20 Maret 2011, nenek bernama Sumi Abe itu tidak sendiri. Sumi ditemukan selamat bersama cucunya yang berusia 16 tahun, Jin Abe.
Keduanya ditemukan selamat dari reruntuhan sisa bangunan dapur di kediamannya. Mereka berdua terjebak di reruntuhan dapur setelah gempa besar pada Jumat 11 Maret 2011 lalu meluluhlantakkan Jepang termasuk kediamannya yang berada di pesisir kota Ishinomaki, prefektur (setingkat provinsi) Miyagi, wilayah terparah gempa.
Bagaimana cara mereka bertahan hidup? Di tengah reruntuhan itu, sang cucu Jin Abe mampu meraih makanan dan minuman dari dalam lemari es. Sang nenek pun diberi pasokan dengan makanan seperti yogurt, roti, Coca-Cola dan air mineral.
Keduanya tinggal berdekatan agar tetap dalam kondisi hangat. Setelah sembilan hari terjebak, keduanya sempat melihat lubang di bagian atas reruntuhan. Setelah berupaya naik ke atas, akhirnya mereka hanya bisa berteriak minta tolong.
Beruntung, petugas polisi dan tim evakuasi melintas di lokasi itu. Tim penyelamat berdatangan, setelah pertolongan dan pembongkaran reruntuhan yang memakan waktu sekitar 45 menit, akhirnya keduanya berhasil diselamatkan.
Saat ditemukan, sang nenek sedang berbaring di atas kulkas lengkap dengan selimut. Tangis pun pecah saat tim penyelamat berhasil menyelamatkan keduanya. Sang nenek dan cucu akhirnya dievakuasi dengan helikopter.
Tim penyelamat pun sempat bertanya apakah sang nenek terluka, "Tidak," kata Sumi Abe. Sedangkan kondisi si cucu mengalami kedinginan yang luar biasa. Dia menggigia dan salah satu bagian kakinya sudah tidak terasa lagi.
Korban jiwa akibat bencana ini mencapai 7.197 orang, sedangkan 10.905 lainnya dilaporkan hilang. Meski demikian, laporan juga mengindikasikan bahwa sebagian dari mereka yang disebut hilang itu ternyata telah mengevakuasi diri ke pengungsian.
Gempa yang terjadi pada 11 Maret 2011 itu menghantam tiga wilayah setingkat provinsi di Jepang, yakni: Fukushima, Miyagi, dan Iwate. Kerusakan reaktor nuklir di Fukushima saat ini sudah masuk level 5, dari 7 level di skala yang diakui dunia internasional. (umi)
Seperti dilansir Telegraph.co.uk, Minggu 20 Maret 2011, nenek bernama Sumi Abe itu tidak sendiri. Sumi ditemukan selamat bersama cucunya yang berusia 16 tahun, Jin Abe.
Keduanya ditemukan selamat dari reruntuhan sisa bangunan dapur di kediamannya. Mereka berdua terjebak di reruntuhan dapur setelah gempa besar pada Jumat 11 Maret 2011 lalu meluluhlantakkan Jepang termasuk kediamannya yang berada di pesisir kota Ishinomaki, prefektur (setingkat provinsi) Miyagi, wilayah terparah gempa.
Bagaimana cara mereka bertahan hidup? Di tengah reruntuhan itu, sang cucu Jin Abe mampu meraih makanan dan minuman dari dalam lemari es. Sang nenek pun diberi pasokan dengan makanan seperti yogurt, roti, Coca-Cola dan air mineral.
Keduanya tinggal berdekatan agar tetap dalam kondisi hangat. Setelah sembilan hari terjebak, keduanya sempat melihat lubang di bagian atas reruntuhan. Setelah berupaya naik ke atas, akhirnya mereka hanya bisa berteriak minta tolong.
Beruntung, petugas polisi dan tim evakuasi melintas di lokasi itu. Tim penyelamat berdatangan, setelah pertolongan dan pembongkaran reruntuhan yang memakan waktu sekitar 45 menit, akhirnya keduanya berhasil diselamatkan.
Saat ditemukan, sang nenek sedang berbaring di atas kulkas lengkap dengan selimut. Tangis pun pecah saat tim penyelamat berhasil menyelamatkan keduanya. Sang nenek dan cucu akhirnya dievakuasi dengan helikopter.
Tim penyelamat pun sempat bertanya apakah sang nenek terluka, "Tidak," kata Sumi Abe. Sedangkan kondisi si cucu mengalami kedinginan yang luar biasa. Dia menggigia dan salah satu bagian kakinya sudah tidak terasa lagi.
Korban jiwa akibat bencana ini mencapai 7.197 orang, sedangkan 10.905 lainnya dilaporkan hilang. Meski demikian, laporan juga mengindikasikan bahwa sebagian dari mereka yang disebut hilang itu ternyata telah mengevakuasi diri ke pengungsian.
Gempa yang terjadi pada 11 Maret 2011 itu menghantam tiga wilayah setingkat provinsi di Jepang, yakni: Fukushima, Miyagi, dan Iwate. Kerusakan reaktor nuklir di Fukushima saat ini sudah masuk level 5, dari 7 level di skala yang diakui dunia internasional. (umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar