angger.com-Sungguh aneh rasanya jika seorang anak bayi yang masih berusia 18 bulan dianggap sebagai seorang teroris. Namun boleh percaya boleh tidak, hal itu benar-benar terjadi di Florida, Amerika Serikat.
Seorang ibu mengajukan komplen secara terbuka kepada maskapai penerbangan JetBlue Airways karena telah mengeluarkan keluarganya akibat dianggap sebagai ancaman setelah nama anak mereka yang masih berusia 18 bulan tidak tercantum dalam daftar penerbangan. Demikian seperti yang dilansir oleh Al-Arabia, Rabu (16/05/2012).
Insiden tersebut terjadi pada 10 Mei silam di bandara Fort Lauderdale, Florida, New Jersey, AS. Sang ibu bayi mengatakan bahwa pihak kemanan bandara mengusir mereka dari pesawat sebelum lepas landas. Hal itu terjadi karena Riyanna, demikian nama bayi tersebut, tidak tercantum dalam daftar Transportation Security Administration (TSA).
Di AS, jika seseorang tidak ada dalam daftar terbang maka akan dicurigai sebagai seorag teroris.
Sang ibu mencoba menjelaskan kemungkinan adanya kesalahan. Namun petugas TSA tetap memaksa dan meminta mereka turun dari pesawat karena dianggap sebagai ancaman. Kepada stasiun TV WPBF, orang tua Riyanna meyakini kecurigaan dan tindakan pengusiran yang dilakukan oleh petugas karena mereka memiliki keturunan Timur Tengah.
"Kami dipajang seperti di sebuah sirkus hanya karena istri saya menggunakan jilbab," kata ayah Riyanna.
Pihak maskapai JetBlue Airways sendiri telah meminta maaf atas kesalahan yang terjadi. Sementara itu pihak TSA menolak bertanggung jawab atas insiden itu karena mengklaim kesalahan dibuat oleh pihak perusahaan penerbangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar