Jumat, 07 September 2012



Salah satu kebutuhan manusia yang tak bisa 
di tinggalkan adalah tidur tapi kebanyakan 
orang melalaikan yang namanya tidur malam alias 
begadang. Sehingga apabila seseorang 
kekurangan waktu tidurnya, maka ia harus 
mengganti waktu tidur yang hilang.

Namun apa mau dikata, begadang atau tidak tidur
hingga malam larut kerap menjadi gaya hidup sebagian 
masyarakat baik di kota-kota besar maupun 
di daerah pedesaan. Berbagai alasan melatari 
mereka untuk tetap melek di malam hari, 
di antaranya karena harus menyelesaikan 
pekerjaan atau lembur 
kerja  atau bermain kartu pada malam hari. 

Tubuh pun dipaksa untuk bertahan lebih 
lama untuk mendukung aktivitas yang belum tuntas. 
Bagi mereka yang terpaksa harus begadang seperti ini, 
sebenarnya tak perlu khawatir dengan 
kesehatan asalkan tetap menganut pola hidup sehat. 

Menurut ahli kesehatan ahli kesehatan, 
Sarah Handayani, SKM, Mkes. “Tidak 
ada masalah dengan begadang, asalkan tetap bisa 
tidur berkualitas, memerhatikan kebutuhan nutrisi, 
dan jangan lupa berolahraga, dan tetap 
berdo’a agar selalu di beri kesehatan". 

Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka ini mengatakan, 
idealnya waktu tidur memang 8 jam sehari. 
Namun demikian, yang terpenting adalah 
bukan lamanya waktu tidur, tapi bagaimana kualitas tidurnya. 

“Banyak orang tidur hanya 4-5 jam sehari 
termasuk saya,, hehehe, tapi tetap sehat, 
lantaran tidurnya berkualitas. Jadi, 
Kita tak bisa hanya melihat satu sisi 
begadangnya saja. Tapi harus dilihat 
secara keseluruhan, bagaimana olahraganya, 
waktu istirahat, dan pemenuhan 
nutrisinya, dan berdo’anya” kata Sarah.

Untuk seseorang yang terpaksa harus lembur 
kerja di malam hari, cukuplah mengganti jam 
tidur sampai kebutuhan tidurnya terpenuhi. 
“Misalnya Anda terbiasa tidur pukul 21.00 
dan terpaksa lembur sampai pukul 02.00. 
Banyak orang mengalami itu dan hanya cukup 
membalasnya dengan menambah jam tidur selama 
tiga jam. Setelah itu dia akan segar kembali 
dan bisa beraktivitas lagi,” tambahnya.

Lalu apa perlu tambahan multivitamin bagi 
orang yang terpaksa begadang? “Multivitamin 
sebenarnya bagian dari kebutuhan nutrisi, 
apakah nutrisinya sudah cukup atau tidak? 
Multivitamin bisa diminum jika memang 
diperlukan dan sesuai kebutuhan saja,” katanya. 

Kebutuhan nutrisi masing-masing orang berbeda, 
tergantung usia dan juga jenis kelamin. 
Misalnya, orang yang sedang hamil, 
kebutuhan kalsiumnya tentu lebih banyak dibanding orang tidak hamil. 
Oleh karena itu, orang hamil harus menambah konsumsi kalsium.

Yang terpenting, lanjut Sarah, bagi orang yang 
terpaksa begadang harus memerhatikan kebutuhan 
nutrisi dan olahraga minimal se
tengah jam sehari sesuai standardisasi Organisasi 
Kesehatan Dunia (WHO). “Selain memperhatikan nutrisi,
 berolahraga, hindari merokok dan minum alkohol. 
Jika itu dilakukan maka dia akan tetap sehat,” tandasnya.

Sarah mengatakan, setiap orang mempunyai 
jam biologis tidur yang sangat tergantung 
dari kebiasaan. Jika jam biologis terganggu, 
biasanya orang akan tepar (jatuh). 
Namun hal itu masih diantisipasi dengan ‘membalas’ kekurangan waktu tidur dengan menambah jam tidur.

Sumber : yahoo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar